Pengguna desktop baru di Linux sering
kali membuat banyak kesalahan dan ini mungkin terjadi pada kita semua
yang baru pindah ke Linux. Tidak mudah memang jika harus pindah dari
satu sistem operasi yang begitu lama kita gunakan, seperti Windows, ke
sistem operasi Linux yang jelas-jelas sangat berbeda.
Dibawah ini ada 12 kesalahan umum yang sering dibuat oleh para pemula
Linux (newbie) ketika mereka menggunakan Linux. Dengan mengetahui
kesalahan-kesalahan yang umum tersebut, diharapkan nantinya dapat
sedikit mengurangi rasa 'frustasi' menggunakan Linux.
1. Beranggapan sedang menggunakan Windows
Rata-rata dari kita tahu Windows sejak pertama kali kita mengenal
komputer sehingga tidaklah aneh jika begitu kita berpindah ke Linux,
kita selalu membandingkan segala hal yang ada di Windows harus sama
dengan yang ada di Linux. Padahal antara Windows dan Linux adalah dua
sistem operasi yang berbeda sehingga cara kerjanya pun tidak akan persis
sama.
2. Mencoba untuk menjalankan file exe
File-file exe tidak akan bisa dijalankan di Linux kecuali kita sudah
menginstal program WINE. Hal ini kerap membuat kecewa para pengguna baru
karena mereka tidak bisa menggunakan atau menginstal aplikasi Windows
di Linux. Kembali kepada poin nomer satu bahwa Linux adalah sebuah
sistem operasi yang cara kerjanya berbeda dengan Windows.
3. Memilih distibusi (distro) Linux yang salah
Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh pengguna baru adalah
memilih distro Linux yang salah. Bayangkan seorang pengguna baru yang
memilih Gentoo atau Slackware atau Fedora, meskipun ketiga distro Linux
tersebut adalah distro yang cukup bagus tapi untuk para pengguna baru
kemungkinan dapat membuat mereka tidak betah menggunakannya. Gunakan
distro Linux yang dibuat khusus untuk pengguna baru.
4. Tidak dapat menemukan software
Para pengguna baru banyak yang bermigrasi dari Windows, dan mereka
mengira untuk mendapatkan software baru sama seperti di Windows. Di
Linux agak berbeda, para pengguna baru perlu mengenal tool manajemen
paket dari distro Linux yang mereka gunakan, seperti Synaptic,
Packagekit dan Ubuntu Software Center. Dengan tool itulah nantinya kita
dapat menemukan serta menginstal berbagai macam software.
5. Mengirim dokumen OpenOffice ke pengguna Microsoft Office dalam format default
Yang ini banyak terjadi karena para pengguna baru di Linux berpikir
dokumen yang mereka buat serta simpan secara default menggunakan
OpenOffice dapat secara otomatis dibuka oleh pengguna Microsoft Office.
Jika ada kasus seperti itu maka jangan simpan secara default, tapi
gunakan Save As (Simpan sebagai) dan pilih format dokumen untuk
Microsoft Office (.doc atau .xls).
6. Menghindari command line
Jangan malu dan malas untuk belajar command line di Linux, karena
setelah kita tahu 'keajaiban' command line nantinya kita akan semakin
betah menggunakan Linux. Disinilah yang banyak terjadi, para pengguna
baru malu dan malas untuk menggunakan command line dan lebih memilih
perintah berbasis grafis.
7. Terlalu cepat menyerah
Banyak dari kita mungkin pernah mengalami hal ini. Menganggap Linux
sulit untuk dipelajari dan digunakan sehingga hanya dalam waktu beberapa
jam menggunakannya saja langsung berpikir untuk menyerah dan kembali
menggunakan Windows. Bisa karena biasa, itulah sebuah kalimat bijak yang
mengajak kita untuk membiasakan sesuatu hal agar bisa.
8. Mengira hirarki direktori Windows persis sama dengan di Linux
Tidak ada C:\ di Linux atau juga karakter "\" atau penggunaan spasi
untuk nama file. Yang perlu diingat adalah di Linux semuanya dimulai
dari / dan direktori pengguna yang paling penting adalah direktori home
mereka (aka ~/ aka /home/USERNAME/).
9. Menunda update
Kesalahan yang ini tidak hanya dilakukan oleh pengguna baru saja,
tapi pengguna lama dan sekelas admin pun banyak yang menunda update.
Padahal dengan rutin mengupdate sistem Linux kita akan memastikan sistem
lebih aman.
10. Login ke sistem sebagai root
Jangan login ke sistem sebagai root, namun login sebagai user biasa
dan gunakan account root hanya bila benar-benar dibutuhkan saja.
sumber : erakomputer.com dan kaskus.us
0 komentar:
Posting Komentar